Words are the source of misunderstanding.
Fox to Little Prince.
Salah satu alasan mengapa aku cinta buku Pangeran Kecil adalah karena aku merasa perasaan dan pendapatku yang aku tahu ada,— tapi tidak cukup pintar aku memberinya nama– diutarakan lewat percakapan tokohnya, dengan sangat baik. It is really close to my heart.
Kata-kata, semakin besar aku memahaminya, adalah senjata sekaligus bunga. Sekali salah menyampaikannya, akan ada yang merasa tidak berdaya, lemah, sedih. Hanya karena kata-kata. Ada yang bisa jadi kuat lagi, berharga lagi.
Tapi mungkin aku bicara tentang aku saja. Mungkin aku meromantisasi teori 5 Love Languages yang aku termasuk dalam kategori “words of affirmation” saja, dan dua kemungkinan itu kuanggap valid saat ini.
Sampai hari ini, saat aku merasa dunia(ku) berputar sangat pelan, aku merasa jauh tertinggal, atau saat pikiran dan asumsi dalam kepala berebutan memakiku, atau saat aku lupa dimana segambreng self-esteem, self-concept yang kusimpan rapi dan berani itu, aku selalu kembali membuka toples ingatan tentang mereka dan kata-katanya.
Dari tulisan seorang teman tentang bagaimana pertemuan dan persinggungannya denganku mengubah hidupnya, membantunya.
Atau dari chat-chat pendek dan spontan, menyampaikan dengan sembunyi tentang aku di matanya. Kadang dengan celetukan atau sarkasme. Dua-duanya bermakna sekali untukku.
Di fase hidup saat ini, aku seringkali lupa tentang banyak hal. Dan terima kasih dari hati yang paling dalam, ingin kusampaikan pada tiap-tiap orang yang pernah mengingatkanku, meluangkan waktunya untuk memvalidasi kehadiranku yang debu ini dalam konstalasi semestanya.
Terima kasih ya.
Nez folbeck my wordpress :)) tenkyu
kok blogmu ga adaaa.. dimanaaa