Bunin,
Apa yang kamu lihat ketika memejamkan mata saat berdoa, Bu? Kupu-kupu?
Aku suka melihatmu berdoa khusyukk sekali sehabis solat jamaah. Menyusuri detil wajahmu yang tak lagi muda. Ada beberapa flek, banyak kerutan, kantung mata. Saat itu hidungku perih sekali karena menahan air mata.
Kamu menua, Bu.
Padamu, Bu, aku belajar. Seperti apa itu kepasrahan dan keyakinan penuh terhadap Yang Maha Memelihara. Kau adalah bukti dari segala kemahaanNya.
Kau adalah bukti dari semua tausiyah ustadz di majelis-majelis.
Bagaimana semua urusanmu terlihat selalu dimudahkan. Bagaimana kau bisa menghadapi hari yang penuh dengan masalah dan orang-orang yang sibuk berlalu-lalang, berisik.
Aku tau sumber kekuatanmu, Bu. Aku tahu. Terima kasih untuk semua teladan itu. Maaf aku seringnya diam dan mikir macem-macem.
Ayah.
People envy me because I have a father like you. Seriously.
I dont know how to tell you this, but, you’re that cool. I’m lucky.
I miss the moment when we go to school together with your motorcycle. I hugged you from behind, I hugged your tummy as well. Felt like everything-will-be-fine.
I felt so secure.
I ask for your apologize, this time I couldn’t make you two happy, for not being that can-be-proud-of daughter.
Yes, I’m trying.